Perilaku
Konsumen
Proses
dalam pembelian dapat diprediksi dengan mengetahui bagaimana perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut. Banyak para ahli
mendefinisikan tentang perilaku konsumen seperti yang dikemukakan
sebagai berikut. Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah
studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu
membeli, menggunakan atau mengatur produk, jasa, ide atau pengalaman
untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat. Menurut Khairiyah (2007),
perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan
aktifitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi
mendapatkan, menggunakan atau mengatur barang-barang dan jasa.
Engel et.al. (1994), mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Sikap
merupakan hasil dari pencarian dan evaluasi informasi yang luas atas
berbagai kemungkinan yang membentuk suatu sikap terhadap
alternatifalternatif yang dipertimbangkan. Sikap sebagai suatu
evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara
menguntungkan dan tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan
dengan objek atau alternatif yang diberikan. Sikap
dikonseptualisasikan sebagai perasaan positif atau negatif terhadap
merek dan dipandang sebagai hasil penilaian merek bersama dengan
kriteria atau atribut evaluasi yang penting.
Perilaku
konsumen merupakan kegiatan manusia, sehingga bila dibahas perilaku
konsumen berarti membahasas kegiatan manusia hanya dalam lingkup yang
terbatas. Perilaku konsumen akan selalu berubah-ubah sesuai dengan
pengaruh sosial budaya yang semakin meluas, latar belakang sosial
yang semakin meningkat sehingga berusaha mencari motivasi dalam diri
konsumen.
Ada
beberapa pendapat yang mengemukakan perilaku konsumen tersebut adalah
sebagai berikut:
Engel
(1994:3) mendefinisikan
perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan atau mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Istilah
perilaku tidak hanya menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas
atau mudah diamati, tetapi perkembangan sekarang mengakui bahwa
kegiatan yang jelas terlihat hanyalah merupakan salah satu bagian
proses pengambilan keputusan. Jadi dianalisis perilaku konsumen yang
realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat
atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembelian.
Swasta
(1994:11) pengertian
perilaku konsumen sering dikacaukan dengan pengertian perilaku
pembelian. Padahal perilaku pembelian itu sendiri mengandung dua
pengertian, pertama adalah bila diterapkan pada perilaku konsumen
lebih menunjukkan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan.
Pada
dasarnya konsumen berperilaku ingin memanfaatkan uang yang
dimilikinya seekonomis mungkin, akan tetapi kebanyakan konsumen tidak
akan berhasil. Faktor penyebabnya antara lain sebagai berikut.
a. Pengetahuan konsumen tentang kualitas barang terbatas.
b. Adanya persaingan dari para konsumen.
c. Kecenderungan konsumen bersifat masa bodoh terhadap situasi harga di pasar.
d. Adanya tradisi yang kuat, sehingga memengaruhi tingkah laku konsumen.
Perilaku konsumen juga sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan, yang mengatakan bahwa bila harga naik maka permintaan turun. Sebaliknya bila harga turun, maka permintaan naik, dengan catatan keadaan yang lain ceteris paribus.
Ada dua pendekatan konsumen berperilaku seperti hukum permintaan, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Marginal Utility
Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
b.
Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve)
Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain:
Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain:
1) mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dari kiri atas ke kanan bawah,
2) bila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi,
3) tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen yang lain,
4) cembung ke titik asal (titik 0).
- Contoh Studi kasus pada pemilihan penggunaan alat tulisPilot dan standard merupakan jenis pulpen yang paling sering digunakan oleh konsumen terutama oleh kalangan pelajar. Namun seiring berkembangnya industri pulpen, muncul berbagai merek pulpen lainnya yang memiliki ciri khas masing-masing. Sehingga diperlukan strategi pemasaran untuk mengahadapi persaingan-persaingan yang bermunculan. Salah satunya adalah dengan menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana proses konsumen memutuskan pembelian pulpen dan membandingkan bagaimana preferensi konsumen terhadap atribut-atribut pulpen yang terdapat pada pulpen pilot dengan stndard techno, baik dari tingkat kepentingannya maupun tingkat kepercayaannya. Penelitian ini dilakukan di Bogor, yaitu di kampus IPB Dramaga, dengan menggunakan disain survey. Responden yang diambil adalah 20 orang pelajar dengan melakukan wawancara tertulis yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses keputusan pembelian pulpen dimulai pada proses pengenalan kebutuhan, proses pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan evaluasi hasil pembelian. Hasil penelitian menunjukan bahwa 60 % responden memilih dorongan dari teman merupakan faktor utama yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.Sedangkan berdasarkan preferensinya, perbandingan atribut pulpen pilot lebih baik ketimbang pulpen standard.Hal tersebut dapat dilihat dari nilai model Fishbien dimana pulpen pilot lebih tinggi atau lebih positif (+7,4175) dibanding pulpen standard techno (+4,645).Dalam menentukan pilihannya konsumen dipengaruhi oleh berbagai hal seperti faktor pschology, sosial budaya, maupun faktor brand itu sendiri. Dalam studi kasus pemilihan pulpen tersebut diatas menunjukkan bahwa konsumen memulai dengan pengenalan kebutuhan, proses pencarian informasi, evaluasi alternative keputusan pembelian, dan evaluasi hasil pembelian. Oleh sebab itu tidak bisa disebutkan faktor mana yang lebih penting dalam menentukan perilaku konsumen untuk memilih suatu produk karena peranan intern dan ekstern (keadaan individu itu sendiri,lingkungan dan marketing) secara bersamaan mempengaruhi perilaku konsumen.Narasumberhttp://alitinanti.blogspot.com/2011/10/proses-pengambilan-keputusan-oleh.htm
Sumber
: http://plengdut.blogspot.com/2013/01/teori-perilaku-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar