Senin, 21 Oktober 2013

Bahasa sebagai Alat Pencari Pekerjaan



Bahasa sebagai Alat Pencari Pekerjaan

Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kelanjutan hidup manusia. Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa ada bahasa. Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai bagian dari kebutuhan primer, sebagai pengatur, bahkan bahasa sebagai senjata yang paling ampuh untuk membentengi diri dari sesuatu.

Segala aktifitas yang akan kita lakukan diatas muka bumi ini harus diawali dengan bahasa,tidak terkecuali saat kita mencari pekerjaan. Mencari kerja tanpa dibarengi dengan kemampuan berbahasa yang baik menyebabkan seseorang menanggung kekhawatiran tertentu. Oleh karena itu, Salah satu kunci sukses untuk meraih peluang itu adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Jika kita menguasai bahasa dengan baik maka peluang itu akan terbuka lebar untuk kita.

Bukan hanya bahasa dalam arti kata lisan, tetapi juga bahasa tubuh (tingkah laku). Maksudnya seseorang bukan hanya harus pandai menyusun kata dengan baik (berbicara dengan sopan) tetapi juga harus bertingkah laku dengan sopan agar serasi antara ucapan dengan tingkah laku.

Biasanya perusahaan tidak hanya melihat seorang pelamar dari ijasahnya (nilai) saja, tetapi juga dilihat ketika pelamar itu di interview, yang dimana terlihat sikap dan cara berbicaranya, apakah pelamar itu pantas bekerja atau tidak ? Maka dari itu ita harus mempunyai bahasa yang baik dalam berkomunikasi dan bersikap serta kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara.








Nama     : Yusri Abdul Majid
NPM      :  18111748
KELAS  : 3KA42

BAHASA SEBAGAI JATI DIRI

BAHASA SEBAGAI JATI DIRI

          Jika membahas tentang jati diri kita perlu mengetahui apa itu jati diri ?. jati diri itu sendiri dapat berarti identitas atau suatu inti dari kehidupan seseorang . dengan adanya jati diri perlilaku kita dapat tercermin dalam kehidupan sehari - hari . Begitu pula dengan bahasa Indonesia , bahasa Indonesia merupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia karena merupakan Identitas kita sebagai sebagai orang Indonesia kepada orang - orang negara lain. dengan adanya bahasa kita dapat memberikan gambaran bahwa kita mempunyai kebudayaan dan identitas tersendiri di mata orang lain

            Bahasa merupakan ciri utama dari identitas nasional serta etnik yang kuat. contohnya saja jika mendengar orang  berbicara, kita dapat langsung menduga gender, level pendidikan, umur, profesi dan asal orang tersebut . Sebagai bahasa nasional yang mempunyai kedudukan sebagai alat permersatu bangsa maka semakin bangga kita menggunakkan bahasa Indonesia maka semakin kuat pula Jati dirikuita sebagai warga negara Indonesia. Sayangnya, terkadang justru masyarakat Indonesia tidak merasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Masih kurangnya menghargai dan mempelajari bahasa Indonesia menyebabkan banyak di antara kita yang menyepelekan arti bahasa untuk bangsa itu sendiri.

            Sebagai bahasa nasional pun Bahasa Indonesia semakin tersisihkan , itu dapat di lihat sekarang banyak penggunaan ejaan bahasa yang sering salah dan pencampur adukan bahasa yang seharusnya hal itu tidak boleh terjadi karena bahasa Indonesia mempunyai kaidah - kaidah yang sudah di tentukan. penggunaan bahasa yang baik dan benar itu pun tergantung kepada individu yang menggunakkannya, banyak sekali masyarakat indonesia saat ini yang lebih tertarik mempelajari bahasa Inggris yang mungkin karena dampak globalisasi saat ini dimana banyaknya perusahaan asing yang menerapkan standar harus dapat menguasai bahasa asing sebagai syarat untuk bekerja, sehingga banyak orang - orang indonesia yang berlomba - lomba mempelajari bahasa asing sedangkan bahasa Indonesia yang merupakan identitas kita sebagai orang Indonesia seiring mulai lemah kedudukannya di mata Orang Indonesia itu sendiri.

            Kenapa kita sebagai orang Indonesia tidak bangga kepada bahasa Indonesia , dan lebih bangga kepada bahasa - bahasa asing atau bahasa yang di variasi atau bahasa gaul yang di identikkan dengan kreatifitas, keisengan dan eksistensi dalam berbahasa , bukan kah hal itu menunjukkan bahwa jati diri kita sebagai bangsa indonesia  harus di pertanyakan. Banyak sekali penggunaan bahasa - bahasa yang tidak baku di ucapkan bahkan melalu media televisi dan cetak yang seharusnya menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa cinta kita kepada bahasa Indonesia.

           
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak hanya tersaingi dengan adanya bahasa asing , bahasa daerah atau bahasa ibu pun merupakan pesaing yang tidak bisa di hindari. banyak orang -orang di daerah yang lebih mengutamakan mengajar anak - anaknya bahasa daerah di bandingkan dengan bahasa Indonesia. Seharusnya Bahasa indonesia yang perlu di tanamkan dari kecil baru kemudian bahasa daerah supaya nantinya para penerus bangsa tidak canggung dengan Bahasa persatuan dan kesatuan Republik Indonesia ini.

            Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebudayaan juga semakin kabur dengan tenggelamnya karya-karya sastra, baik klasik maupun modern di tengah gempuran globalisasi. Dengan rendahnya minat membaca dan menulis dari mulai usia dini inilah yang menyebabkan lama kelamaan bahasa Indonesia semakin si kesampingkan . Harus di perbanyaknya memperkenalkan bahasa Indonesia kepada generasi saat ini sangat penting untuk memupuk rasa nasionalisme sejak dini , misalkan dengan memperbanyak praktek mengarang dan memperkenalkan sastra - sastra indonesia baik tiu puisi, pantun, gurindam  dan lainnya. Sedangkan yang dapat kita lihat saat ini kebanyakan Bahasa Indonesia sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sering berkiblat dan menyerap istilah asing, akan tetapi, dalam berbagai makalah ilmiah, sering dijumpai penggunaan bahasa asing yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Padahal bahasa indonesia itu merupakan warisan kita sebagai bangsa Indonesia dan kita harus melestarikannya dan juga harus bangga karena mempunyai bahasa yang mencerinkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia




Nama      :  Yusri Abdul Majid
NPM      :  18111748
KELAS  :  3KA42




Sumber :
http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/25/tentang-jati-diri/

Jumat, 04 Oktober 2013

Belajar dari Burung Merpati

BACA Deh.. Bagus dan Menginspirasi banget
Sahabat, kembali kita belajar dari alam ini. Lihatlah disekeliling kita, jika Istana Cintamu terbuka niscaya kau akan tahu indahnya dunia. Tidaklah Tuhan menciptakan makhlukNya dengan sia-sia. Setiap ciptaanNya memiliki peran masing-masing, memiliki tugas masing-masing, saling melengkapi hingga menjadikan dunia ini berwarna-warni. Banyak hikmah/pelajaran yang dapat kita ambil dari setiap makhlukNya, jika hatimu terbuka.
Kali ini kita akan membahas Burung Merpati. Tahu burung merpati kan? hehe... Dibalik keindahan burung merpati, banyak pelajaran Cinta yang dapat kita ambil darinya. Mari kita bahas..!!!
Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati.
Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan?
Jawabannya adalah "tidak"! Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya.

Merpati adalah burung yang romantis
Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci?
Jawabannya adalah "tidak"!

Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama
Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya?
Jawabannya adalah "tidak"!

Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang (tak pernah lupa dan tersasar)
Kemanapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Apa yang dapat kita pelajari?
Sebagai manusia kita harus selalu ingat, kemanakah kita harus pulang (sangkan paraning dumadi), pulang kepada Sang Pencipta, apa saja bekal yang hendak kita siapkan untuk pulang, jangan pernah lupa jalan pulang kita agar tak tersesat nantinya.


Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu
Empedu itu rasanya pahit, maka jadi orang janganlah suka menyimpan "kepahitan" sehingga tidak menyimpan dendam.

Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia tidak bisa? Hidup itu indah jika kita saling mengerti, berbagi, dan menghargai...!!