Kamis, 18 April 2013


Produksi dan Harga 


Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi dan sebagainya.

Suatu struktur pasar dikatakan kompetitifjiak perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pasar. Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kompetitif, tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan perusahaan lain.

Struktur pasar pada prinsipnya berarti mengelompokkan produsen/perusahaan yang terdapat didalam industri ke dalam beberapa bentuk dasar berdasarkan :
            1. Jenis barang yang dihasilkan
            2. Banyaknya/jumlah perusahaan dalam industri
            3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
            4. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar).

Berdasarkan kriteria tersebut, dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :
A. Pasar Persaingan Sempurna
Adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

Ø  Jumlah penjual dan pembeli banyak
Ø   Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
Ø   Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Ø   Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
Ø  Posisi tawar konsumen kuat
Ø  Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
Ø  Sensitif terhadap perubahan harga
Ø  Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Cirinya adalah:
            • Banyak perusahaan dalam pasar
            • Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)
            • Bebas keluar dan amasuk dalam pasar
            • Produknya bersifat homogen/identikal
            • Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar

Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:
1. MR = MC, dilihat dari tingkat output
2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input
Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi (laba/profit di atas normal).
Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner yang dipakai dalam kegiatan usaha.
Profit (?) = Economic profit = TR - TC
Profit (?) = TR - Explicit Cost - Normal Profit
Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga sama dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.

B. Pasar Monopoli

Adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :

·         Hanya terdapat satu penjual atau produsen
·         Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli.
·         Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.
·         Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat.
·         Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan.
·         Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Cirinya adalah:
Ø   Industri dengan satu perusahaan
Ø   Sebagai penentu harga (price maker, price setter, or price seller)
Ø  Tidak ada kemungkinan entry & exit bagi pendatang baru
Ø  Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal)
Ø  Promosi kurang diperlukan
Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:

1.      Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda (multi-market monopoly).
2.      Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant monopoly).
3.      Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product monopoly).
Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut.
Tambahan :

Ø  Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
Ø  Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.
Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:
            1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain
            2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga
            3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda
            4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit
            5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus,
                merk/cap, atau promosi/iklan yang berbeda)
Diskriminasi harga memiliki perbedaan derajat yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga.

C. Pasar Monopolistik
Adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

1.      Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
2.       Mirip dengan pasar persaingan sempurna
3.       Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
4.       Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
5.       Relatif mudah keluar masuk pasar
Cirinya adalah:
            1. Terdapat banyak perusahaan/penjual
            2. Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga
            3.Barangnya berbeda corak (differentiated product)
            4.Keluar dan masuk industri relatif bebas
            5.Promosi penjualan sangat aktif

Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal karena berproduksi under capacity.

Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:

1.      Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna
2.      Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
3.      Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama
4.      Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam jangka panjang.
Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang diproduksinya.
Ada dua bentuk yaitu:
      1. Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
      2. Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)




D. Pasar Oligopoli
Adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :

1.      Harga produk yang dijual relatif sama
2.      Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
3.       Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar.
4.      Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Cirinya adalah:
1.      Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya
2.      Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
3.      Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah
4.      Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.
5.      Promosi relatif diperlukan
Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly.
Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya diferensiasi dikenal differentiated oligopoly.

Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua cara:
            1. Collusion (kesepakatan/persekongkolan)
            2. Non-collusion (tanpa persekongkolan)
Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:
            1. Concentration ratio
            2. Herfindahl Index
            3. Contestable Markets
Model Oligopoli yang penting:

1.      Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)
2.       Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing dilemmas)
3.      Cartel Arrangement
4.      Price Leadership
5.      Sales Maximization Model (William Baumol, 1959)
Strategi untuk menghalangi potensial entrants:
            1. Entry limit pricing
            2. Capacity barrier to entry
            3. Multi-product cost barrier
            4 .New product development as a barrier to entry
Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang dikenal dengan ‘priosoner’s dilemma’, refers to a situation in which each firm adopts its dominant strategy but each could do better (ie. earn larger profits) by cooperating. 













BIAYA PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempeajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.

PENGELOMPOKAN BIAYA
Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
1.                  Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
a.                   Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan
bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
b.                  Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut
terlibat dalam kegiatan proses produksi.
c.                   Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik

Biaya ini terdiri dari :
Ø  Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil.
Ø  Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
Ø  Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.

Biaya ini terdiri dari :
Ø  Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu produk
Ø  Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
2.                  Menurut perubahan dalam volume produksi
a.                   Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
b.                  Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi 

BIAYA PRODUKSI
Cara penentuan biaya pembuatan produk :
1.                  Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya
yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
2.                  Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk
sebelum produk tersebut dibuat.

Biaya ini terbagi atas :
a.                   Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan
pada masa yang direncanakan.
b.                  Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
1.                  Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
2.                  Pengukuran efesiensi
3.                  Penyederhanaan prosedur pembiayaan
4.                  Penilaian persediaan
5.                  Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
1.                  Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
2.                  Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
3.                  Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang
normal
4.                  Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
5.                  Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.





Yusri abdul majid
18111748
2KA32